![]() |
Supriyansyah Ketua Perhimpunan Mahasiswa Asal Tanoh Gayo (PEMATANG) |
NEWSRBACEH I ACEH UTARA – Perhimpunan Mahasiswa Asal Tanoh Gayo (PEMATANG) Lhokseumawe dan Aceh Utara menyampaikan kecaman keras dan keprihatinan mendalam atas buruknya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Cut Meutia. Selasa 30 september 2025.
Sorotan ini muncul setelah ditemukannya belatung di ranjang
pasien peserta BPJS Kesehatan, yang disebut sebagai bukti nyata kelalaian yang
mencederai rasa kemanusiaan dan keadilan bagi masyarakat kecil.
Dalam pernyataannya, Supriansyah, Ketua Umum PEMATANG,
menyatakan bahwa pihak rumah sakit dinilai tidak menanggapi keluhan dengan
serius.
"Alih-alih
memberikan solusi, pihak rumah sakit justru mengabaikan. Kondisi ini menandakan
adanya maladministrasi pelayanan kesehatan yang melibatkan RS dan BPJS
Kesehatan sebagai penyelenggara jaminan," tegas Supriansyah.
PEMATANG menyatakan bahwa kejadian ini bukan sekadar insiden
teknis, melainkan bentuk pengabaian terhadap hak dasar masyarakat untuk
memperoleh layanan kesehatan yang layak. Sebagai respons, organisasi tersebut
mengajukan empat tuntutan tegas:
1. Dilakukannya investigasi menyeluruh terhadap manajemen RS
Cut Mutia.
2. Pertanggungjawaban resmi dari BPJS Kesehatan terkait
buruknya kualitas pelayanan.
3. Perbaikan nyata fasilitas kesehatan, terutama bagi
peserta BPJS.
4. Transparansi dan evaluasi terbuka untuk mencegah
terulangnya kasus serupa.
Sebagai bentuk tindak lanjut, PEMATANG berencana mengawal
kasus ini hingga ke tingkat yang lebih tinggi, termasuk melaporkannya ke
Ombudsman RI dan mendorong Dinas Kesehatan Aceh Utara untuk turun tangan.
"Kami tegaskan: kesehatan rakyat tidak boleh
dikompromikan dengan kelalaian dan ketidakpedulian!" pungkas Supriansyah.
Kejadian ini kembali menyoroti pentingnya peningkatan
kualitas layanan kesehatan, terutama bagi peserta BPJS, serta perlunya
pengawasan yang lebih ketat dari pihak berwenang untuk memastikan hak
masyarakat terpenuhi.