• Topik Utama

    Copyright © Berita Aceh Terkini
    Best Viral Premium Blogger Templates
    NEWS RBACEH :
    Raja Baginda...

    iklan

    SMA Negeri 2 Dewantara Klarifikasi Isu Pemotongan Dana Sertifikasi Guru

    Admin
    9/27/25, 16:53 WIB Last Updated 2025-09-27T10:44:44Z

    istimewa

    NEWSRBACEH I ACEH UTARA – Menanggapi pemberitaan mengenai dugaan pemotongan dana sertifikasi guru, pihak SMA Negeri 2 Dewantara, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, memberikan klarifikasi kepada newsrbaceh.com, Sabtu (27/9/2025).

     

    SMA Negeri 2 Dewantara yang berlokasi di Jalan Mesjid Jabal Nur Paloh Lada dikenal sebagai sekolah yang strategis, teduh, dan tertata rapi.

     

    Sekolah ini saat ini dipimpin oleh Nurlaili, S.Pd., M.S.M, Kepala Sekolah Berprestasi Kabupaten Aceh Utara tahun 2024. Di bawah kepemimpinannya, sekolah dinilai mengalami berbagai perubahan positif, baik bagi guru, tenaga kependidikan (tendik), maupun peserta didik.

     

    Selama empat tahun terakhir, sejumlah guru berhasil naik pangkat/golongan, lima guru lulus sebagai guru penggerak, serta beberapa lainnya didukung untuk mengikuti seleksi calon kepala sekolah. SMA Negeri 2 Dewantara juga berhasil meraih berbagai prestasi di tingkat kecamatan hingga kabupaten.

     

    Namun, mencuat isu yang menyebut adanya pemotongan dana sertifikasi guru. Menanggapi hal ini, pihak guru menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak benar.

     

    “Uang itu bukan pemotongan, melainkan bentuk sedekah berdasarkan musyawarah dan mufakat guru sertifikasi. Dana ini diberikan sebagian untuk operator sekolah, tendik, guru honor, dan terutama untuk pengadaan baju batik gratis bagi seluruh siswa,” jelas para guru dalam pernyataan bersama.

     

    Mereka menambahkan, pemberian baju batik secara gratis merupakan program sekolah yang sekaligus menjadi nilai tambah dalam penerimaan siswa baru, mengingat lokasi sekolah diapit oleh SMA dan SMK lain. Program ini bahkan sudah ada sebelum Nurlaili menjabat kepala sekolah.

     

    Para guru juga menegaskan bahwa kepala sekolah turut menyumbang dana yang kemudian direalisasikan oleh wakil kepala sekolah.

     

    Mengenai tudingan Nurlaili tidak bersedia memberikan tanda tangan, pihak guru membantah keras. “Selama ini Ibu Nurlaili tidak pernah mempersulit siapapun, apalagi dalam urusan tanda tangan. Beliau hanya tidak mau menandatangani dokumen fiktif atau yang tidak sesuai aturan,” tegas mereka.

     

    Para guru menilai pemberitaan terkait dugaan pemotongan sertifikasi menjadi pukulan berat bagi kepala sekolah dan keluarganya. “Semoga beliau selalu diberi kesabaran oleh Allah. Kami juga merasa terpukul. Semoga yang menyebarkan fitnah tersebut mendapat ganjaran setimpal,” ujar mereka.

     

    Lebih lanjut, para guru menegaskan bahwa sumbangan tersebut murni bentuk kesadaran dan wujud syukur guru penerima sertifikasi. Karena dana berasal dari banyak guru, dibuatlah catatan realisasi penggunaannya secara rinci.

     

    “ Dan dinas tidak pernah meminta dalam bentuk apapun dari sekolah kami,” pungkas mereka.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Nasional

    +