![]() |
Pimpinan Kantor Wilayah PT
Pegadaian Sumut-Aceh, Maksum sedang menyantuni Anak Yatim
Kegiatan ini berlangsung pada
28-29 Juni 2025 dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi berbasis syariah yang
inklusif dan berkelanjutan.
Pimpinan Kantor Wilayah PT
Pegadaian Sumut-Aceh, Maksum, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya
berorientasi pada keuntungan m Pegadaian Syariah Luncurkan Program KILAU EMAS
MUHARRAM untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat di Lhokseumaweateri, tetapi juga
mengedepankan kesejahteraan sosial dan spiritual masyarakat.
"KILAU EMAS MUHARRAM adalah
bentuk komitmen kami dalam mendorong ekonomi syariah di Aceh, satu-satunya
wilayah di Indonesia yang menjadi lokasi program ini. Kami memulai sejak Maret
2025 dan akan berlanjut hingga Desember," ujar Maksum.
Program ini menggandeng
Pemerintah Kota Lhokseumawe dan berbagai pihak terkait untuk menciptakan
ekosistem ekonomi yang berkelanjutan.
Beberapa rangkaian kegiatan
meliputi, Literasi keuangan syariah untuk meningkatkan pemahaman Masyarakat, Pemeriksaan
kesehatan gratis bagi 200 anak dan lansia, Pembagian sembako kepada keluarga
kurang mampu dan Santunan anak yatim serta kegiatan doa dan dzikir bersama.
Maksum menekankan bahwa program
ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan ekonomi dengan memberikan akses
layanan keuangan syariah yang lebih luas. Sinergi antara Pegadaian, pemerintah
daerah, akademisi, dan masyarakat diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi
lokal.
"Ini bukan sekadar acara
seremonial, tapi upaya strategis membangun ekonomi berkelanjutan di
Lhokseumawe," tegasnya.
Selain bantuan langsung,
Pegadaian juga memberikan tabungan emas kepada mahasiswa sebagai modal masa
depan. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam
menerapkan ekonomi syariah yang berkeadilan.
Dengan tema "Ekonomi
Masyarakat Aceh Sejahtera", KILAU EMAS MUHARRAM bertujuan menciptakan
keseimbangan antara aspek material dan spiritual. Harapannya, program ini dapat
mendorong kemandirian ekonomi sekaligus memperkuat nilai-nilai keislaman di
Aceh.
"Kami berkomitmen terus
menghadirkan layanan keuangan inklusif yang selaras dengan nilai agama dan
kebutuhan masyarakat," tutup Maksum.
Program ini menjadi bukti nyata
kolaborasi antara sektor ekonomi dan spiritual dalam mewujudkan masyarakat yang
lebih sejahtera. (*)