![]() |
Bupati Ayahwa Hadiri Peusijuek 423 Jamaah Calhaj Tahun 2025 |
NEWSRBACEH I ACEH UTARA - Bupati
Aceh Utara Ismail A Jalil, SE, MM, menyampaikan sambutan dalam acara peusijuek
(tepung tawar) bagi jamaah calon haji (JCH) Kabupaten Aceh Utara, termasuk para
PNS/ASN jajaran Pemerintah Kabupaten Aceh Utara yang akan menunaikan ibadah
haji tahun 1446 H/2025 M. Acara berlangsung khidmad di Masjid Agung
Baiturrahim, Lhoksukon, pada Rabu, 14 Mei 2025.
Dalam sambutannya, Bupati
menyampaikan ucapan selamat dan doa bagi seluruh calon jamaah agar senantiasa
diberikan kesehatan, kelancaran, serta keberkahan selama menunaikan ibadah
haji.
"Mudah-mudahan perjalanan
ibadah Bapak–Ibu sekalian mendapat keridhaan dan keberkahan dari Allah SWT,
dari keberangkatan hingga kembali ke Tanah Air," ujar Bupati yang akrab
disapa Ayah Wa.
Bupati juga menyinggung adanya
kekurangan dalam penyelenggaraan haji, baik di tingkat daerah maupun nasional.
Ia menekankan bahwa pemerintah terus melakukan evaluasi dan penyempurnaan dari
tahun ke tahun.
“Kekurangan dan kendala akan
tetap ada, namun terus kita evaluasi dan sempurnakan. Pemerintah telah
memberikan pembinaan berupa manasik, terlebih tahun ini disebut sebagai tahun
ramah Lansia mengingat sepertiga jamaah merupakan lanjut usia,” lanjutnya.
Melalui manasik haji, para calon
jamaah diharapkan dapat memahami tata cara pelaksanaan ibadah, termasuk
penggunaan fasilitas seperti pesawat dan lift hotel. Diharapkan bekal
pengetahuan ini mampu memberikan kenyamanan dalam beribadah.
Bupati Ismail A Jalil juga
menitipkan harapan kepada para jamaah agar tidak hanya berdoa untuk keselamatan
pribadi, tetapi juga untuk kemakmuran Aceh Utara. "Mohon doakan daerah
kita agar dijauhkan dari bencana alam, narkoba, serta pengaruh aliran sesat
yang membahayakan generasi muda,” pinta Ayah Wa.
Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Aceh Utara, H Fadli, SAg, MSi, dalam laporannya menyampaikan bahwa
hingga saat ini terdapat 423 jamaah Calhaj Aceh Utara yang telah melunasi biaya
haji. Rinciannya adalah 172 laki-laki dan 251 perempuan.
Beberapa data menarik mencatat
bahwa jamaah tertua berasal dari Kecamatan Lapang dan Baktiya yaitu atas nama
Muhammad Ajad Husen, usia 90 tahun (laki-laki, Baktiya), Ramlah Muhammad Amin,
usia 91 tahun (perempuan, Lapang).
Sedangkan jamaah termuda berasal
dari Kecamatan Tanah Luas, yakni atas nama Al Munawir, usia 19 tahun
(laki-laki), dan Nanda Aulia Rizki, usia 22 tahun (perempuan).
Menurut Fadli, jamaah Calhaj Aceh
Utara tahun ini terbagi ke dalam empat kloter, yaitu kloter 2, kloter 9, kloter
10, dan kloter 12.
Calhaj yang masuk Kloter 2
berjumlah 16 orang berasal dari Kecamatan Syamtalira Bayu, bergabung dengan
jamaah dari Aceh Jaya, Aceh Timur, Banda Aceh, dan Pidie. Mereka masuk asrama
pada 18 Mei 2025 dan jadwal terbang pada 19 Mei 2025.
Untuk Kloter 9 berjumlah 8 orang
bergabung dengan Kabupaten Bireuen. Mereka masuk asrama pada 25 Mei 2025 dan
jadwal terbang pada 26 Mei 2025. Sedangkan Kloter 10 berjumlah 386 orang
(kloter penuh) berasal dari seluruh kecamatan di Aceh Utara. Mereka masuk
asrama pada 26 Mei 2025 dan jadwal terbang pada 27 Mei 2025.
Terakhir Kloter 12 berjumlah 13
orang bergabung dengan jamaah dari Banda Aceh, mereka masuk asrama pada 29 Mei
2025 dan jadwal terbang pada 30 Mei 2025.
Kegiatan peusijuek dan
pemberangkatan jamaah haji merupakan tradisi yang mengandung nilai religius dan
budaya mendalam di masyarakat Aceh. Melalui acara ini, Pemerintah Kabupaten
Aceh Utara tidak hanya memberikan restu dan doa, namun juga memperkuat silaturahmi
dan semangat kebersamaan menuju ibadah yang mabrur.
Prosesi peusijuek dilakukan oleh
Ketua MPU Aceh Utara Abu Manan Blang Jruen dan Tgk H Mustafa Thaib alias Abi
Peurupok, turut didampingi oleh Bupati Ayah Wa. Kegiatan itu turut diisi dengan
tausiyah singkat oleh Abi Peurupok, antara lain menyampaikan bahwa ibadah haji
merupakan ibadah penting dan sangat sakral yang diwajibkan sekali seumur hidup
bagi setiap muslim.
Prosesi peusijuek Calhaj Aceh
Utara turut dihadiri oleh seluruh pejabat Forkopimda, para Kepala SKPK, pejabat
Muspika Lhoksukon, ulama dan tokoh masyarakat.