• Topik Utama

    Copyright © Berita Aceh Terkini
    Best Viral Premium Blogger Templates
    NEWS RBACEH :
    Raja Baginda...

    Iklan

    Jejak Persia di Bumi Pasai: Tokoh Iran Bergelar Haji Tertua Disemayamkan di Seunudon, Aceh Utara

    Admin
    6/25/25, 16:51 WIB Last Updated 2025-06-25T09:51:05Z

    Jejak Persia di Bumi Pasai: Tokoh Iran Bergelar Haji Tertua Disemayamkan di Seunudon, Aceh Utara

    NEWSRBACEH I LHOKSUKON - Sebuah temuan bersejarah menggugah perhatian publik dan kalangan akademik: seorang tokoh Muslim asal Persia (Iran) yang diyakini sebagai penyandang gelar “Haji” paling awal di Asia Tenggara ternyata dimakamkan di Gampong Blang Pha, Kecamatan Seunudon, Kabupaten Aceh Utara.

     

    Penemuan ini disampaikan oleh Sukarna Putra, peneliti dari Center for Information of Samudra Pasai Heritage (CISAH), Rabu (25/6/2025). Ia menyebutkan bahwa inskripsi pada batu nisan bertulisan Arab mengungkap identitas tokoh tersebut sebagai Haji ‘Izzuddin bin Haji Ismail, berasal dari distrik Amirabad, Provinsi Hormozgan, Iran. Berdasarkan inskripsi tersebut, tokoh ini wafat pada bulan Jumadil Awal tahun 865 Hijriah atau sekitar tahun 1460 Masehi, pada masa kejayaan Kesultanan Samudra Pasai.

     

    "Ini adalah bukti nyata bahwa gelar Haji telah dikenal dan digunakan pada abad ke-15 di Asia Tenggara, dan bahwa hubungan Samudra Pasai dengan dunia Islam di Timur Tengah telah berlangsung sejak awal," jelas Sukarna.

     

    Temuan ini memperkuat posisi Samudra Pasai sebagai pintu gerbang awal masuknya Islam ke Asia Tenggara serta pusat perdagangan dan dakwah Islam yang terbuka terhadap interaksi global, khususnya dengan dunia Arab dan Persia.

     

    Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui Kabid Kebudayaan, Muhibuddin, S.Pd., M.Pd., menyampaikan komitmen serius untuk melakukan konservasi terhadap makam bersejarah tersebut.

     

    “Ini bukan hanya peninggalan lokal, tapi warisan dunia Islam yang menandai keterhubungan Aceh dengan sejarah peradaban besar lainnya. Kita akan jadikan situs ini sebagai bagian dari cagar budaya Aceh Utara,” tegas Muhibuddin.

     

    Sementara itu, Geuchik Gampong Blang Pha, Syarwan, mengaku terharu dan bangga. "Selama ini kami hanya melihatnya sebagai makam tua tanpa tahu siapa pemiliknya. Sekarang, ternyata ini adalah tokoh besar dari Persia. Ini bisa menjadi berkah bagi gampong kami jika dikembangkan sebagai wisata sejarah dan religi."

     

    Syarwan berharap pemerintah daerah dan provinsi dapat bersinergi dengan masyarakat untuk mengembangkan situs tersebut sebagai destinasi edukatif dan ekonomi, sekaligus memperkuat identitas sejarah Aceh sebagai bagian dari jaringan Islam global sejak berabad-abad lalu.

     

    Penemuan ini menjadi titik terang baru dalam khazanah sejarah Nusantara, sekaligus membuka ruang kajian lebih dalam mengenai jaringan peradaban Islam di Samudra Pasai dan kontribusinya terhadap Islamisasi Asia Tenggara.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Nasional

    +