![]() |
Wali Kota Lhokseumawe Dr. Sayuti Abubakar, S.H., M.H. meresmikan Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 33 Kota Lhokseumawe, Rabu (8/10). |
NEWSRBACEH I LHOKSEUMAWE – Wali Kota Lhokseumawe Dr. Sayuti Abubakar, S.H., M.H. meresmikan Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 33 Kota Lhokseumawe, Rabu (8/10). Acara yang digelar oleh Dinas Sosial Kota Lhokseumawe berlangsung di Gampong Jeulikat, Kecamatan Blang Mangat, dan dihadiri Wakil Walikota, unsur Forkopimda, pejabat pemerintah, serta tokoh masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Wali Kota Sayuti Abubakar menegaskan
bahwa pendirian Sekolah Rakyat merupakan langkah strategis Pemerintah Kota
Lhokseumawe dalam memperluas dan memeratakan akses pendidikan berkualitas bagi
seluruh anak, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu.
“Melalui Sekolah Rakyat ini, kita ingin melahirkan generasi
muda Lhokseumawe yang cerdas, mandiri, berkarakter, dan siap berkontribusi bagi
kemajuan bangsa,” ujar Wali Kota.
Program Sekolah Rakyat tidak hanya berfokus pada pendidikan
formal, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan masyarakat. Para peserta didik
dibekali keterampilan hidup, pendidikan karakter, serta dukungan penuh dari
pemerintah. Seluruh kebutuhan dasar seperti pendidikan, asrama, konsumsi, dan
pembinaan ditanggung oleh negara.
Kepala Dinas Sosial Kota Lhokseumawe Muslim, S.Sos. dalam
laporannya menjelaskan bahwa SRMP 33 merupakan sekolah perintis. Pemerintah
Kota Lhokseumawe juga telah menyiapkan lahan sekitar 10 hektare untuk
pengembangan Sekolah Rakyat yang lebih besar dan representatif di masa
mendatang.
Saat ini, SRMP 33 menampung 75 siswa yang terbagi dalam tiga
rombongan belajar (rombel), masing-masing berjumlah 25 siswa. Pada masa
pendaftaran dan orientasi awal (MPLS), tercatat 9 siswa mengundurkan diri.
Untuk mengatasi kekurangan kuota tersebut, SDM PKH telah melakukan tahapan dan
verifikasi terhadap 9 calon siswa pengganti, dan seluruhnya dijadwalkan mulai
mengikuti proses belajar pada Oktober ini.
Sekolah Rakyat menerapkan Kurikulum Merdeka dengan
pendekatan pembelajaran kontekstual dan fleksibel yang menekankan pengembangan
karakter, kreativitas, serta keterampilan hidup. Dengan demikian, para siswa
diharapkan tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap menghadapi
tantangan sosial dan dunia kerja di masa depan.
Acara peresmian turut dihadiri unsur Forkopimda Lhokseumawe,
para kepala OPD, camat, serta tokoh masyarakat, yang memberikan dukungan
terhadap upaya pemerintah dalam pemerataan pendidikan di daerah.
Menutup sambutannya, Wali Kota Sayuti menyampaikan apresiasi
kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan berdirinya
Sekolah Rakyat di Kota Lhokseumawe.
“Semoga langkah ini menjadi awal dari perubahan besar menuju
masyarakat yang lebih sejahtera, berdaya, dan berpendidikan,” tutupnya.