• Topik Utama

    Copyright © Berita Aceh Terkini
    Best Viral Premium Blogger Templates
    NEWS RBACEH :
    Raja Baginda...

    iklan

    Sekolah Srikandi di Ujung Tanduk: Harapan Terakhir dari Sebuah Perjuangan Panjang Mendidik Anak Negeri

    Admin
    10/06/25, 12:07 WIB Last Updated 2025-10-06T05:07:09Z

    Susan Pendiri Yayasan Pendidikan Srikandi  Sedang menceritakan kepada awak media, foto:Rajabaginda

    NEWSRBACEH I LHOKSEUMAWE – Kabar memilukan datang dari dunia pendidikan Aceh. Yayasan Pendidikan Srikandi Lhokseumawe, yang selama lebih dari satu dekade menjadi rumah bagi ratusan anak didik dari berbagai latar belakang, kini berada di ujung tanduk. Sekolah ini terancam dilelang bank akibat lilitan utang lebih dari Rp 4 miliar.

     

    Wajah Susan pendiri Yayasan Pendidikan Srikandi tampak sendu ketika menceritakan perjuangannya menjaga sekolah yang ia bangun sejak 2011. “Jika kami tidak bisa melunasi utang beserta bunga dan dendanya bulan ini, maka yayasan ini akan dilelang,” ucapnya penuh kesedihan kepada newsrbaceh, Minggu (5/10/2025).

     

    Susan bercerita, pinjaman sebesar Rp 3,2 miliar dari salah satu bank BUMN itu dulunya digunakan untuk pembangunan dan perawatan gedung sekolah, membayar listrik, hingga melengkapi fasilitas belajar bagi jenjang PAUD, SLB, dan SD. Namun, bunga yang terus bertambah membuat cicilan semakin berat, terlebih setelah badai pandemi Covid-19 menghantam.

     

    “Saya jatuh di masa Covid. Sekolah dilarang buka, tidak ada pemasukan sama sekali. Tapi bunga pinjaman jalan terus,” ujarnya sambil menahan air mata.

     

    Kini, sekolah yang pernah menjadi tempat tumbuh dan belajar 400 murid dan 65 guru itu tengah berjuang agar tidak kehilangan segalanya. Di ruang-ruang kelas sederhana itu, masih terukir suara tawa anak-anak yang bermimpi besar meski datang dari keluarga sederhana.

     

    “Sebagian murid kami adalah anak yatim dan dari keluarga kurang mampu. Sekolah ini bukan sekadar tempat belajar, tapi juga rumah kedua bagi mereka,” kata Susan pelan.

     

    Ia masih berharap ada keajaiban dari pemerintah, masyarakat, maupun para alumni yang kini telah sukses di berbagai kota bahkan luar daerah untuk bersama menyelamatkan sekolah yang telah melahirkan banyak generasi berprestasi.

     

    “Saya mohon, jika masih ada kepedulian, bantulah kami. Jangan biarkan tempat ini lenyap hanya karena utang. Ini untuk masa depan anak-anak, bukan untuk saya,” ungkap Susan dengan suara bergetar.

     

    Kini, Yayasan Pendidikan Srikandi bukan hanya butuh uang untuk melunasi pinjaman, tapi juga butuh tangan-tangan yang terulur dengan empati dan cinta. Sebab di balik tembok sekolah yang nyaris dilelang itu, tersimpan harapan besar tentang masa depan Aceh yang lebih baik masa depan yang dibangun dari ruang-ruang belajar sederhana di bawah naungan Yayasan Srikandi.

     

    “Pendidikan adalah cahaya. Jangan biarkan cahaya itu padam hanya karena gelapnya utang.”

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Nasional

    +