![]() |
Ketua Bawaslu Aceh Utara, H. Syahrizal, S.H., |
NEWSRBACEH I LHOKSEUMAWE - Bawaslu Kabupaten Aceh Utara menyelenggarakan kegiatan Penguatan Sinergisitas Kelembagaan dalam Membangun Strategi Pengawasan Pemilu di Aula Setdakab Aceh Utara, Senin (29/9/2025).
Acara ini digelar untuk memperkuat peran Panwaslih sekaligus
merumuskan strategi pengawasan agar Pemilu mendatang berlangsung jujur, adil,
aman, dan bermartabat.
Ketua Panwaslih Aceh Utara, H. Syahrizal, S.H., menyampaikan
bahwa Aceh Utara menjadi salah satu daerah dengan jumlah pengawas terbanyak di
Indonesia.
“Di Aceh Utara kita memiliki 1.909 pengawas, sesuai dengan
jumlah TPS. Setiap TPS diawasi satu orang PTPS yang bertugas di 852 desa dalam
27 kecamatan. Ini merupakan kekuatan besar untuk memastikan pengawasan berjalan
maksimal,” ungkapnya.
Syahrizal menambahkan, Panwaslih Aceh Utara juga berkomitmen
melibatkan berbagai pihak dalam pengawasan, mulai dari tokoh masyarakat,
organisasi, hingga lembaga pendidikan. Program pendidikan politik bagi pemilih
pemula telah dilakukan sejak tahun lalu, termasuk pembentukan Kampung Demokrasi
untuk mendorong partisipasi masyarakat.
“Alhamdulillah, pendidikan politik sejak SMA sudah berjalan
sehingga generasi muda bisa menggunakan hak pilih dengan bijak dan transparan,”
tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panwaslih Provinsi Aceh, Agus
Syahputra, S.Sos.I., M.H., menegaskan bahwa pengawasan Pemilu lebih difokuskan
pada pencegahan ketimbang penindakan.
“Kita tidak ingin mencari kesalahan sebanyak mungkin. Justru
yang kita dorong adalah bagaimana pelaksanaan Pemilu bisa minim pelanggaran
melalui upaya pencegahan yang maksimal,” tegasnya.
Ia menyebut, dalam beberapa bulan ke depan akan berlangsung
tahapan verifikasi partai politik. “Kita akan cek kepengurusan hingga kantor
partai secara detail. Karena itu pengawasan harus dilakukan dengan kolaborasi,
bukan bekerja sendiri-sendiri,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Aceh Utara, Tarmizi,
yang membuka kegiatan ini, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam
pengawasan Pemilu.
“Dengan komunikasi yang intensif, kita dapat memastikan
Pemilu di Aceh Utara berlangsung jujur, adil, aman, dan bermartabat,” ujarnya.
Tarmizi juga mengingatkan adanya tantangan pengawasan yang
semakin kompleks, seperti potensi politik uang, netralitas ASN, hingga
penyebaran hoaks di media sosial.
“Pendidikan politik harus ditingkatkan agar masyarakat
semakin cerdas menggunakan hak pilih. Selain itu, menjaga kondusivitas daerah
juga sangat penting, karena suasana yang aman dan damai adalah kunci suksesnya
Pemilu,” pungkasnya.
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, lanjut Tarmizi, berkomitmen
mendukung penuh langkah Bawaslu, termasuk dalam penyediaan sarana dan prasarana
pengawasan.
“Mari kita jaga marwah demokrasi di Bumi Pase ini agar bisa
menjadi contoh bagi daerah lain,” tutupnya.