![]() |
ALSA Local Chapter USK Gelar Talkshow: Bentuk Pemimpin
Inklusif dan Adaptif di Era Disrupsi
NEWSRBACEH I BANDA ACEH – ALSA Local Chapter
Universitas Syiah Kuala (USK) sukses menyelenggarakan Talkshow bertajuk “The
Leader’s Path to the Golden Era: Collaboration, Vision Alignment, and Team
Empowerment” sebagai rangkaian kegiatan Pra-Musyawarah Nasional & ALSA
Leadership Training XXXII (PALT).
Acara ini menghadirkan empat narasumber inspiratif yang
membedah pentingnya kepemimpinan inklusif, cerdas emosional, adaptif, dan peka
terhadap perkembangan zaman.
Anggota Komisi II DPRA, Tati Meutia Asmara, S.KH., M.Si.,
menjadi pembicara pertama. Ia menekankan bahwa kepemimpinan inklusif merupakan
transisi dari sistem otoriter menuju pola yang lebih adil, terbuka, dan
menghargai keberagaman.
Menurutnya, keberagaman yang dimiliki Aceh harus dikelola
dengan adil agar tidak melahirkan ketimpangan sosial. “Pemimpin harus mampu
membangun rasa keadilan dari dalam dirinya sebagai pondasi estafet
kepemimpinan,” tegasnya.
Sementara itu, Suhil Alfata, Founder Berucap, memaparkan
pentingnya kecerdasan emosional dalam kepemimpinan. Ia menjelaskan bahwa marah
adalah emosi sekunder dari luka batin yang belum terselesaikan.
Menurutnya, pemimpin cerdas emosional dapat mengelola emosi
melalui tiga pendekatan utama: memahami perspektif orang lain, mengenal nilai
diri (self-worth), dan menyadari bahwa reaksi orang lain sering kali
mencerminkan dirinya sendiri.
Di sesi berikutnya, Ir. Suraiya Kamaruzzaman, S.T., L.LM.,
M.T., Founder Flower Aceh sekaligus aktivis HAM dan perempuan, menyampaikan
bahwa usia, etnis, atau latar belakang tidak boleh menjadi penghalang untuk
menjadi pemimpin.
Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara fleksibilitas
sebagai alat dan visi sebagai kompas dalam menghadapi krisis. “Pemimpin tidak
harus menyenangkan semua pihak, tetapi harus jujur, transparan, dan konsisten
menjaga nilai,” ujarnya.
Sebagai penutup, Edi Fadhil, S.H., tokoh media digital,
mengajak peserta untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana perubahan
sosial yang positif. Ia mencontohkan bagaimana platform digital mampu
melahirkan gerakan besar, mulai dari Revolusi Arab hingga penggalangan dana
untuk rumah layak huni.
“Media sosial adalah pisau bermata dua. Pemuda hari ini
punya peran penting untuk menyebarkan kebaikan melalui konten yang membangun,”
katanya.
Melalui talkshow ini, ALSA Local Chapter USK kembali
menegaskan komitmennya dalam mencetak pemimpin muda yang inklusif, adaptif, dan
responsif terhadap tantangan zaman, baik secara emosional maupun digital.