![]() |
Ketua PPTI Wilayah Aceh, Dr. Ir. Dyah Erti Idawati, MT,
menyerahkan SK kepada ketua PPTI aceh Utara dan Kota Lhokseumawe
NEWSRBACEH I LHOKSEUMAWE –
Pengurus Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Cabang Aceh
Utara dan Kota Lhokseumawe resmi dilantik dalam sebuah prosesi yang berlangsung
di Hotel Diana, Lhokseumawe, Sabtu (14/6/2025).
Pelantikan ini menandai komitmen
baru dalam upaya eliminasi tuberkulosis (TBC) di wilayah Aceh Utara dan
Lhokseumawe.
Pelantikan dipimpin langsung oleh
Ketua PPTI Wilayah Aceh, Dr. Ir. Dyah Erti Idawati, MT, yang turut membacakan
Surat Keputusan dan Naskah Pelantikan. Dalam sambutannya, Dyah Erti menekankan
pentingnya sinergi semua elemen dalam pemberantasan TBC yang masih menjadi
salah satu penyakit menular mematikan di Indonesia.
“Kehadiran pengurus baru ini diharapkan mampu
memperkuat upaya skrining, edukasi, dan penanganan pasien TBC di Aceh Utara dan
Lhokseumawe secara lebih terstruktur dan masif,” ujar Dyah.
Pemrintah kota Lhokseumawe melalui Sekretaris Daerah Kota Lhokseumawe, A. Haris, S.Sos., M.Si, menyerukan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya pemberantasan tuberkulosis (TB) di wilayahnya.
Dalam sambutannya, Haris
menegaskan bahwa TB masih menjadi salah satu tantangan kesehatan masyarakat
utama, baik di tingkat nasional maupun daerah. “Indonesia masih menempati
posisi kedua dengan jumlah kasus TB tertinggi di dunia. Ini menjadi alarm bagi kita
semua untuk terus meningkatkan upaya pencegahan, penanganan, dan edukasi kepada
masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menekankan hanya sebatas
seremoni, melainkan harus menjadi refleksi bersama dan momentum untuk
memperkuat tekad dalam memerangi penyakit menular tersebut.
Pemerintah Kota Lhokseumawe,
lanjut Haris, berkomitmen mendukung penanggulangan TB melalui berbagai
pendekatan, mulai dari penguatan layanan kesehatan primer, pemberdayaan
masyarakat, hingga peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Namun demikian,
menurutnya, peran aktif semua pemangku kepentingan sangat diperlukan.
“Saya menyampaikan apresiasi yang
setinggi-tingginya kepada PPTI Cabang Kota Lhokseumawe yang telah menginisiasi
kegiatan ini. Seminar ini sangat relevan sebagai wadah edukasi sekaligus
menjadi awal semangat baru melalui pelantikan kepengurusan yang diharapkan
dapat membawa organisasi ini semakin aktif, progresif, dan solutif di tengah
masyarakat,” ucap Haris.
Ia juga mengucapkan selamat
kepada para pengurus PPTI yang baru dilantik. Haris berharap kepengurusan baru
dapat menjalankan amanah dengan penuh integritas dan semangat pengabdian,
mengingat tantangan pengendalian TB yang tidak ringan.
Mengakhiri sambutannya, Haris
mengajak seluruh elemen masyarakat menjadikan peringatan Hari TB Sedunia
sebagai panggilan moral dan momentum strategis untuk memperkuat solidaritas,
meningkatkan kesadaran, dan membangun komitmen bersama. “Agar kampanye 'Menuju
Indonesia Bebas TB 2030' bukan hanya sekadar slogan, tetapi menjadi kenyataan,”
Sementara itu, Ketua PPTI Cabang
Aceh Utara, dr. Indra Buana, Sp.P., Onk. T (K), FISR, menegaskan bahwa
kepengurusan yang baru siap mendukung program nasional eliminasi TBC. Ia juga
menekankan pentingnya pendekatan berbasis komunitas dalam menjangkau masyarakat
yang rentan terpapar TBC.
Pelantikan ini dirangkai dengan
Seminar Kesehatan bertema “Eliminasi Tuberkulosis”, yang diikuti oleh tenaga
medis, mahasiswa, dan praktisi kesehatan. Seminar menghadirkan tiga narasumber
kompeten:
Yakni dr. Puspa Rosfadilla, M.
Ked (Paru), Sp.P menyampaikan materi TBC: Kenali, Cegah, dan Obati, dr. Dika
Amalia, Sp.A membahas A-Z Tuberkulosis Anak dan dr. Nur Fardian, M. Gizi, Sp.GK
mengangkat topik Optimalisasi Status Gizi Pasien TB.
Seminar ini dipandu oleh
moderator Dr. Fauzi Abubakar, M.Kom.I, dan mendapat sambutan antusias dari para
peserta yang hadir.
Ketua Panitia, dr. Hendra
Wahyuni, MS., M.Sc., Sp.P, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah
awal dari rangkaian program kerja PPTI ke depan.
“Kami berharap, kegiatan ini tidak hanya
menjadi seremoni, tapi titik tolak untuk gerakan nyata dalam menurunkan angka
kasus TBC secara signifikan di wilayah kita,” ujarnya.
Dengan terbentuknya pengurus
cabang PPTI yang baru serta dukungan penuh dari wilayah, PPTI Aceh Utara dan
Lhokseumawe optimis mampu menjadi garda terdepan dalam pemberantasan
tuberkulosis menuju Indonesia bebas TBC tahun 2030.