![]() |
Khidmat dan Haru, Ma’had An Nahla Lhokseumawe Kukuhkan
Lulusan Santri/Wati Angkatan ke-VII Tahun 2025
Kegiatan dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh
Ustadz Zikrillah, dilanjutkan dengan lantunan Shalawat Badar, dan laporan
panitia. Kepala SMA BP An Nahla, Pak Alimnur, ST, dalam sambutannya
menyampaikan rasa bangga atas dedikasi dan perjuangan para santri hingga
menyelesaikan pendidikan mereka dengan baik.
Momen mengharukan terjadi saat acara peusijuek (tepung
tawar) yang dipimpin oleh Abi Taufikur Rahmi, M.Pd., sebagai simbol doa dan
harapan agar para lulusan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat dan
agama. Dalam arahannya, Abi Taufik menyampaikan nasihat mendalam tentang
pentingnya berbakti kepada guru, menghormati orang tua, dan menjaga integritas
ilmu setelah menyelesaikan masa thalabah.
Turut hadir dalam acara, penasehat Ma’had An Nahla, Haji
Muhammad Yusuf, yang menyampaikan pesan hidup penuh inspirasi kepada para
santri. Ia menekankan pentingnya kesabaran, keteguhan iman, dan keikhlasan
dalam menempuh jalan ilmu.
Puncak acara ditandai dengan Orasi Ilmiah oleh Ust. Adnan
Yahya, M.Pd, Ketua IMNAD Kota Lhokseumawe dan Sekretaris Program Doktoral UIN
Sultanah Nahrasiyah. Dalam orasinya, beliau menyebut Ma’had An Nahla sebagai
lembaga yang telah memberi kontribusi besar dalam mencetak kader-kader unggul
di berbagai sektor di Aceh.
“An Nahla telah menjadi nama yang hidup dalam lisan masyarakat Aceh, para lulusannya hadir di berbagai lini pengabdian. Keberhasilan pendidikan ini hanya akan sempurna jika orang tua bersinergi dengan guru dalam mendidik anak-anak mereka,” tutur Ust. Adnan.
Puncak haru terasa saat sesi salaman takzim dan renungan
jasa orang tua yang dipimpin kembali oleh Abi Taufik. Tangis bahagia dan
keharuan menyelimuti ruangan, menjadi penutup yang mengesankan dari sebuah
perjalanan panjang penuh makna.
Acara pengukuhan ini tidak hanya menjadi seremoni kelulusan,
tetapi juga penguatan nilai-nilai moral, spiritual, dan tanggung jawab sosial
yang melekat dalam jiwa para santri sebagai bekal mengabdi di tengah
masyarakat.