• Topik Utama

    Copyright © Berita Aceh Terkini
    Best Viral Premium Blogger Templates
    NEWS RBACEH :
    Raja Baginda...

    Iklan

    PII Lhokseumawe Dukung Pengembangan Refinery KEK Arun untuk Keadilan Industri dan Pemberdayaan Tenaga Lokal

    Admin
    5/01/25, 08:14 WIB Last Updated 2025-05-01T01:14:44Z

    Ketua Umum Pelajar Islam Indonesia (PII) Lhokseumawe, Muhammad Biyan Hidayah

    NEWSRBACEH I LHOKSEUMAWE — Menyongsong Hari Buruh Internasional 1 Mei, Ketua Umum Pelajar Islam Indonesia (PII) Lhokseumawe, Muhammad Biyan Hidayah, menyatakan kepada newsrbaceh.com 1 Mei 2025, siap resmi mendukung pengembangan kilang minyak (refinery) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun. 


    Ia menegaskan bahwa proyek ini memiliki posisi strategis dalam membangun kemandirian energi nasional dan memperbaiki wajah industri di Aceh. Namun, dukungan itu disertai dengan seruan agar pembangunan tidak berjalan dengan mengulang pola eksklusif yang abai terhadap rakyat kecil.


    “Refinery KEK Arun harus menjadi koreksi atas wajah pembangunan yang selama ini hanya akrab bagi pemodal, tapi asing bagi buruh dan generasi muda lokal. Kami mendukung penuh proyek ini, justru karena kami ingin pembangunan ini menjadi jalan pembebasan—bukan pengulangan ketimpangan,” tegas Biyan.


    Menurutnya, Lhokseumawe memiliki sejarah panjang sebagai pusat industri, namun seringkali masyarakat hanya menjadi penonton dari kemajuan yang dibanggakan. Momentum refinery di KEK Arun harus menjadi lembaran baru: pembangunan yang hadir bukan hanya di atas tanah masyarakat, tapi juga tumbuh bersama kapasitas manusianya.


    “PII berpihak kepada pembangunan yang adil, terbuka, dan berpijak pada pemberdayaan. Kilang ini harus menyerap tenaga kerja lokal secara signifikan, membuka pelatihan industri, dan menciptakan jalur karier nyata bagi pemuda Aceh. Jika tidak, kita hanya memindahkan sumber daya, tanpa mengubah nasib manusia,” lanjutnya.


    Dalam konteks Hari Buruh, Biyan menekankan bahwa proyek strategis seperti ini tidak boleh abai terhadap prinsip kesejahteraan dan martabat pekerja. Ia menyebut bahwa pembangunan tanpa keadilan sosial hanya akan menciptakan luka baru dalam sejarah pembangunan Aceh.


    “Hari Buruh bukan hari simbolik. Ia adalah pengingat bahwa tangan-tangan yang membangun negeri ini harus diperlakukan dengan adil. Jika refinery ini tidak memberi ruang bagi pekerja lokal untuk tumbuh, maka untuk siapa pembangunan ini sebenarnya?” ujarnya dengan nada kritis.


    PII Lhokseumawe menyatakan kesiapan untuk menjadi mitra strategis dalam menjembatani kepentingan generasi muda dengan dunia industri dan pemerintah daerah. Biyan menyampaikan bahwa generasi muda bukan hanya sekadar bagian dari masa depan, tapi juga bagian dari keputusan hari ini.


    “Kami tidak ingin masa depan hanya ditentukan oleh para pemilik modal. Generasi muda harus diberi tempat untuk terlibat, mengawasi, dan menyumbangkan pikiran dalam arah pembangunan. Kami mendukung refinery KEK Arun, tapi kami juga menuntut agar pembangunan ini berpihak pada rakyat,” tutup Biyan.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Nasional

    +