• Topik Utama

    Copyright © Berita Aceh Terkini
    Best Viral Premium Blogger Templates
    NEWS RBACEH :
    Raja Baginda...

    Iklan

    Lhokseumawe Pengangguran Tertinggi di Aceh, DPRK Dorong Sinkronisasi Pendidikan dan Dunia Kerja

    Admin
    5/14/25, 13:35 WIB Last Updated 2025-05-14T06:35:18Z

    Wakil Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Lhokseumawe, Farhan Zuhri

    NEWSRBACEH I LHOKSEUMAWE - Tingkat pengangguran di Kota Lhokseumawe masih menjadi yang tertinggi di Provinsi Aceh selama lima tahun terakhir. Menyikapi kondisi tersebut, Wakil Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Lhokseumawe, Farhan Zuhri, mendorong langkah kolaboratif antara sektor pendidikan dan pemerintah untuk menekan angka pengangguran yang masih mengkhawatirkan.

     

    “Kita mendorong Dinas Pendidikan Aceh, khususnya Cabang Dinas Lhokseumawe, untuk berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe dalam menyiapkan output pendidikan yang memiliki kapabilitas dan siap masuk ke dunia kerja,” ujar Farhan kepada Newsrbaceh.com Selasa, 13 Mei 2025.

     

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Lhokseumawe, angka pengangguran pada tahun 2024 tercatat sebanyak 8.111 orang atau setara 8,47% dari total angkatan kerja. Meski mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, angka tersebut masih menempatkan Lhokseumawe di posisi teratas tingkat pengangguran di Aceh.

     

    Yang mencolok, mayoritas pengangguran justru berasal dari lulusan SMA ke atas. Berdasarkan survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2024, tercatat pengangguran dari lulusan SMA sederajat mencapai 3.112 orang, disusul lulusan universitas sebanyak 2.078 orang.

     

    “Fakta ini menunjukkan bahwa ada yang belum sinkron antara pendidikan dan dunia kerja. Karena itu, kita juga mendorong agar visi Pemerintah Kota Lhokseumawe, khususnya wali kota, dapat diselaraskan dengan dinamika kebutuhan kerja saat ini,” tambah Farhan.

     

    Ia menilai, sinergi antarlembaga pendidikan perlu dijadikan pijakan sebelum membangun kolaborasi lanjutan dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) serta Dinas Ketenagakerjaan. Langkah ini dinilai penting untuk memperlancar proses penempatan kerja bagi lulusan.

     

    Lebih lanjut, Farhan menyoroti potensi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang umumnya lebih siap kerja. “Biasanya alumni SMK memilih langsung terjun ke dunia kerja. Maka dari itu, ada baiknya dilakukan klasifikasi keterampilan dari lulusan SMK sederajat agar mereka bisa ditempatkan sesuai dengan keahlian yang dimiliki,” jelasnya.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Nasional

    +