Newsrbaceh.com | LHOKSEUMAWE - Dua aktivis Sofyan dan Asra Rizal yang menamakan diri mereka sebagai Gerakan Rakyat Menggugat (GRM) kembali turun ke jalan, Kamis 22 Desember 2022.
Mereka melakukan demo duo di Taman Riyadhah kota Lhokseumawe menolak eksploitasi sumber daya alam (SDA) Aceh.
Sofyan bersama Asra Rizal, membentangkan spanduk yang bertulisan Stop Merampok Sumber Daya Alam Rakyat Aceh sebagai bentuk rayuan moral agar para pemangku kepentingan dan pemegang kekuasaan, supaya tidak semena-mena mengeruk sumber daya alam di Aceh, mulai dari tambang darat, hingga lepas pantai.
Mereka melakukan demo duo di Taman Riyadhah kota Lhokseumawe menolak eksploitasi sumber daya alam (SDA) Aceh.
Sofyan bersama Asra Rizal, membentangkan spanduk yang bertulisan Stop Merampok Sumber Daya Alam Rakyat Aceh sebagai bentuk rayuan moral agar para pemangku kepentingan dan pemegang kekuasaan, supaya tidak semena-mena mengeruk sumber daya alam di Aceh, mulai dari tambang darat, hingga lepas pantai.
![]() |
Dua aktivis Sofyan dan Asra Rizal melakukan aksi damai di taman riyadhah Lhokseumawe, Kamis 22 Desember 2022. Newsrbaceh.com |
Dalam pernyataan sikap, Duo Aktivis meminta Kementerian ESDM, Badan Pengolaan Minyak dan Gas Aceh (ESDM), PT Pembangunan Aceh (Pema) dan PT Pema Global Energi (PGE) dan PT Pema Global Energi (PGE) mengelola migas secara terbuka terhadap SDA yang ada di Aceh, Termasuk Hak Daerah penghasil pada wilayah kerja yang telah disebutkan dalam peraturan menteri ESDM
Nomor 37 Tahun 2006 tentang Participating Interest 10 persen pada wilayah kerja minyak dan Gas Bumi.
Mereka mendesak BPMA dan SKK untuk lebih terbuka dengan rakyat Aceh terhadap pengelolaan Sumber Daya alam baru berupa minyak dan gas yang ada di Aceh.
Demikian juga Kepada pihak perusahaan Asing dan Nasional yang melakukan Eksplorasi dan tereksploitasi di Aceh untuk menjaga lingkungan baik didarat dan laut yang dapat merusak lingkungan.
Selain itu kami meminta kepada pemerintah pusat agar menjaga perasaan dan suasana kebatinan rakyat Aceh agar tidak memunculkan pemberontakan baru dengan munculnya ketegangan baru di Aceh terhadap masalah sumber daya alam yang tidak adil.
“Penyerapan tenaga kerja lokal di KKKS harus sangat maksimal. Agar pengalaman masa lalu tidak berulang. Demikian juga memperhatikan dengan sungguh-sungguh rantai keadilan agar masyarakat Aceh tidak lagi hidup di bawah garis kemiskinan,” sebut Sofyan.
Kepada pemerintah daerah, Sofyan dan Asra Rizal mengingatkan agar investasi tersingkir yang menjunjung tinggi merusak lingkungan hidup, sosial, budaya dan agama.
“Jangan bermental calo kalau benar-benar ingin memajukan Aceh. SDA Serambi Mekkah diciptakan oleh Allah untuk memakmurkan rakyat negeri ini. Pengalaman buruk masa lalu jangan berulang. Karena sangat pahit, dan wajib menjadi pelajaran,”pungkas Sofyan.
Nomor 37 Tahun 2006 tentang Participating Interest 10 persen pada wilayah kerja minyak dan Gas Bumi.
Mereka mendesak BPMA dan SKK untuk lebih terbuka dengan rakyat Aceh terhadap pengelolaan Sumber Daya alam baru berupa minyak dan gas yang ada di Aceh.
Demikian juga Kepada pihak perusahaan Asing dan Nasional yang melakukan Eksplorasi dan tereksploitasi di Aceh untuk menjaga lingkungan baik didarat dan laut yang dapat merusak lingkungan.
Selain itu kami meminta kepada pemerintah pusat agar menjaga perasaan dan suasana kebatinan rakyat Aceh agar tidak memunculkan pemberontakan baru dengan munculnya ketegangan baru di Aceh terhadap masalah sumber daya alam yang tidak adil.
“Penyerapan tenaga kerja lokal di KKKS harus sangat maksimal. Agar pengalaman masa lalu tidak berulang. Demikian juga memperhatikan dengan sungguh-sungguh rantai keadilan agar masyarakat Aceh tidak lagi hidup di bawah garis kemiskinan,” sebut Sofyan.
Kepada pemerintah daerah, Sofyan dan Asra Rizal mengingatkan agar investasi tersingkir yang menjunjung tinggi merusak lingkungan hidup, sosial, budaya dan agama.
“Jangan bermental calo kalau benar-benar ingin memajukan Aceh. SDA Serambi Mekkah diciptakan oleh Allah untuk memakmurkan rakyat negeri ini. Pengalaman buruk masa lalu jangan berulang. Karena sangat pahit, dan wajib menjadi pelajaran,”pungkas Sofyan.