![]() |
Dari Ganja Hingga BMW Impor Ilegal: Ini Hasil Operasi Gabungan Bea Cukai Lhokseumawe |
NEWSRBACEH I LHOKSEUMAWE - Operasi gabungan besar-besaran yang digelar Bea Cukai Lhokseumawe bersama TNI, Polri, BNN, dan instansi terkait lainnya berhasil menggagalkan berbagai upaya penyelundupan barang ilegal dan narkotika di wilayah Aceh.
Tak tanggung-tanggung, lebih dari
1,1 ton narkotika dan barang mewah ilegal berhasil disita sepanjang semester I
tahun 2025. Hal itu disampaikan pada Konferensi Pers Senin 23 Juni 2025.
Wilayah operasi mencakup lima
daerah strategis Kota Lhokseumawe, Aceh Utara, Bireuen, Bener Meriah, dan Aceh
Tengah. Upaya sinergis ini tak hanya menyelamatkan generasi muda dari bahaya
narkoba, tetapi juga mencegah kerugian negara hingga triliunan rupiah.
“Keberhasilan ini merupakan wujud nyata dari
kolaborasi semua pihak dalam menjaga kedaulatan negara, menegakkan hukum, dan
menyelamatkan masa depan generasi muda Indonesia dari ancaman narkoba,” tegas
Agus Siswadi, Kepala Kantor Bea Cukai Lhokseumawe.
Penindakan Barang Impor
Ilegal: Gudang Tersembunyi dan Motor Mewah
Salah satu kasus menonjol adalah
penemuan barang impor ilegal di sebuah gudang terpencil di Gampong Paloh Punti,
Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, yang diungkap pada Sabtu, 15 Juni 2025.
Bermula dari laporan masyarakat, Bea Cukai bersama Denpom IM/1 langsung
menggerebek lokasi.
Dari lokasi tersebut, petugas
menemukan lima unit motor mewah yang diduga berasal dari Thailand yaitu Kawasaki
Ninja Serpico 150 cc (2 unit), Honda X-ADV 750 cc, BMW GS 1200 K51 dan
Lambretta X300SR 300 cc.
Selain itu, dua koli berisi suku
cadang kendaraan juga diamankan Seluruh barang kini berada di kantor Bea Cukai
untuk penyelidikan lebih lanjut.
Perang Terbuka Melawan
Narkotika: 1,1 Ton Sabu dan Ganja Disita
Tak hanya barang selundupan, Bea
Cukai Lhokseumawe dan tim gabungan juga berhasil membongkar 11 kasus
penyelundupan narkotika dalam enam bulan terakhir. Total barang bukti mencapai
1.124.520,77 gram, terdiri dari, 660.830,77 gram sabu (methamphetamine), 463.690
gram ganja.
Sebagian besar sabu diamankan
dari wilayah Lhokseumawe dan Bireuen, sementara ganja banyak ditemukan di Aceh
Utara dan Bener Meriah—indikasi kuat jalur distribusi dari wilayah tengah
menuju pesisir.
Dari penindakan tersebut, potensi
kerugian negara yang berhasil dicegah antara lain Rp1,09 miliar dari sektor
kepabeanan, Rp174 juta dari sektor cukai, Rp3,95 triliun nilai penghematan
biaya rehabilitasi narkoba
Agus Siswadi juga mengajak
masyarakat untuk aktif melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar.
“Setiap laporan akan
ditindaklanjuti secara profesional dan tanpa biaya. Sinergi masyarakat adalah
kekuatan utama menjaga Aceh dari ancaman penyelundupan,” ujarnya.
Bea Cukai Lhokseumawe menegaskan
komitmennya untuk terus memperkuat koordinasi lintas lembaga dalam menciptakan
wilayah yang bebas dari praktik ilegal demi keamanan, keadilan ekonomi, dan
masa depan bangsa.