![]() |
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Lhokseumawe, Ny. Yulinda Sayuti |
NEWSRBACEH I LHOKSEUMAWE - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Lhokseumawe, Ny. Yulinda Sayuti, menyambut positif kegiatan pembinaan pengrajin yang digelar oleh Dekranasda Provinsi Aceh di Gampong Blang Cut, Kecamatan Blang Mangat, Jumat (22/8/2025).
Acara ini menjadi bagian dari
upaya bersama dalam meningkatkan kualitas, inovasi, dan daya saing produk
kerajinan lokal, khususnya bordir khas Blang Cut yang telah lama menjadi
identitas Kota Lhokseumawe.
Dalam sambutannya, Yulinda Sayuti
menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Dekranasda Aceh atas perhatian
dan dukungan yang diberikan kepada para pengrajin di Lhokseumawe. Menurutnya,
pembinaan ini merupakan langkah penting dalam mendorong pengembangan sektor
ekonomi kreatif dan membuka peluang pemasaran yang lebih luas bagi produk
kerajinan daerah.
“Kami sangat berterima kasih
kepada Dekranasda Aceh beserta jajaran yang hadir memberikan pembinaan dan
dukungan. Kehadiran Dekranasda Aceh menjadi motivasi bagi para pengrajin Blang
Cut untuk terus meningkatkan kualitas produk dan memasarkan hasil karya mereka
ke pasar yang lebih luas,” ujar Yulinda.
Yulinda menegaskan bahwa
kerajinan bordir Blang Cut memiliki keunikan dan nilai seni tinggi. Produk
bordir dari gampong ini terkenal dengan motif bernuansa islami, jahitan yang
halus dan rapi, serta perpaduan warna elegan yang menjadi kebanggaan Kota Lhokseumawe.
Untuk itu, Dekranasda Kota Lhokseumawe berkomitmen mendukung para pengrajin
melalui pembinaan, pelatihan, dan promosi, sehingga produk lokal dapat naik
kelas.
Saat ini, di Gampong Blang Cut
terdapat 8 kelompok pengrajin bordir aktif yang terus berkembang. Keberadaan
kelompok-kelompok ini bahkan sudah ada sejak sebelum pemekaran wilayah antara
Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, sehingga tradisi bordir di gampong
ini memiliki sejarah panjang sekaligus peran penting dalam menjaga identitas
budaya serta menggerakkan perekonomian masyarakat.
Lebih lanjut, Yulinda memaparkan
bahwa Dekranasda Kota Lhokseumawe saat ini tengah mengembangkan motif khas
“Dheun Bungong Sagoe”, yang telah memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Melalui dukungan Dekranasda
Aceh, motif ini akan terus dipromosikan melalui pameran kerajinan, event
berskala nasional, platform digital, dan media sosial, agar produk bordir Blang
Cut semakin dikenal, tidak hanya di Aceh, tetapi juga di tingkat nasional
bahkan internasional.
“Kami optimistis, dengan kerja
sama dan sinergi semua pihak, Gampong Blang Cut dapat terus berkembang sebagai
desa kerajinan unggulan dan menjadi sentra bordir terbaik di Kota Lhokseumawe,”
tambahnya.
Acara pembinaan ini turut
dihadiri oleh jajaran Dekranasda Aceh dan Kota Lhokseumawe, unsur Pemerintah
Kota Lhokseumawe, tokoh masyarakat, dan para pengrajin setempat. Kegiatan ini
diharapkan dapat memberikan manfaat nyata dalam meningkatkan kualitas produk
kerajinan lokal sekaligus mendorong perekonomian kreatif dan kesejahteraan
masyarakat di Kota Lhokseumawe